Wednesday, September 29, 2010

...10 Muwasafat Muslim..



1)Akidah yang sejahtera
(Salimul Aqidah)

2)Ibadah yang shahih
(Sahihul Ibadah)

3)Akhlak yang sempurna
(Matinul Khuluq)

4)Tersusun urusannya

5)Sihat tubuh badanya
(Qawiyal Jism)

6)Berdisiplin dengan masa
(Harithun ala waktihi)

7)Pandai berdikari

8)Bersungguh sungguh melawan hawa nafsu
(Mujahadah ala nafsi)

9)Bermanfaat untuk orang lain
(Nafiaun li ghairihi)

10)Berilmu pengetahuan
(Mutsaqqafal Fikri)


Rujuk (Al-Qasas,28 : 14- 23)

[14]

Dan ketika Musa sampai ke peringkat umurnya yang cukup kekuatannya dan sempurna, Kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikian Kami membalas orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
[15]
Dan masuklah ia ke bandar (Mesir) dalam masa penduduknya tidak menyedarinya, lalu didapatinya di situ dua orang lelaki sedang berkelahi, – seorang dari golongannya sendiri dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya. Maka orang yang dari golongannya meminta tolong kepadanya melawan orang yang dari pihak musuhnya; Musa pun menumbuknya lalu menyebabkan orang itu mati. (pada saat itu) Musa berkata: “Ini adalah dari kerja Syaitan, sesungguhnya Syaitan itu musuh yang menyesatkan, yang nyata (angkaranya) “.
[16]
Ia merayu (dengan sesalnya): “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri; oleh itu ampunkanlah – apalah jua kiranya – akan dosaku”. (Maka Allah Taala menerima taubatnya) lalu mengampunkan dosanya; sesungguhnya Allah jualah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[17]
Ia merayu lagi: “Wahai Tuhanku, demi nikmat-nikmat yang Engkau kurniakan kepadaku, (peliharalah daku) supaya aku tidak akan menjadi penyokong kepada golongan yang bersalah”.
[18]
Semenjak itu, tinggalah ia di bandar (Mesir) dalam keadaan cemas sambil memerhatikan (berita mengenai dirinya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kepadanya semalam, memanggil meminta pertolongannya lagi. Musa berkata kepadanya: “Sesungguhnya engkau ini orang yang nyata sesatnya!”
[19]
Maka ketika ia bersedia hendak menumbuk orang yang menjadi musuh bagi mereka berdua berkatalah orang itu: “Wahai Musa, adakah engkau hendak membunuhku sebagaimana engkau membunuh satu jiwa semalam? Sebenarnya engkau hanyalah hendak menjadi seorang yang kejam di bumi, dan tidaklah engkau hendak menjadi seorang pendamai”.
[20]
Dan datanglah seorang lelaki dari hujung bandar itu dengan berlari, (lalu menyampaikan berita) dengan berkata: “Wahai Musa, sesungguhnya pegawai-pegawai Firaun sedang mengadakan pakatan terhadapmu, mereka hendak membunuhmu; oleh itu pergilah dari sini, sesungguhnya aku adalah pemberi nasihat secara ikhlas kepadamu”.
[21]
Musa pun keluarlah dari negeri itu dalam keadaan cemas sambil memerhatikan (berita mengenai dirinya) serta berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dari kaum yang zalim “.
[22]
Dan setelah ia (meninggalkan Mesir dalam perjalanan) menuju ke negeri Madyan, berdoalah ia dengan berkata: “Mudah-mudahan Tuhanku menunjukkan jalan yang benar kepadaku,”.
[23]
Dan ketika dia sampai di telaga air negeri Madyan, ia dapati di situ sekumpulan orang-orang lelaki sedang memberi minum (binatang ternak masing-masing), dan ia juga dapati di sebelah mereka dua perempuan yang sedang menahan kambing-kambingnya. dia bertanya: “Apa hal kamu berdua?” Mereka menjawab: “Kami tidak memberi minum (kambing-kambing kami) sehingga pengembala-pengembala itu membawa balik binatang ternak masing-masing; dan bapa kami seorang yang terlalu tua umurnya “.
[24]
Maka Musa pun memberi minum kepada binatang-binatang ternak mereka, kemudian ia pergi ke tempat teduh lalu berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat berhajat kepada sebarang rezeki pemberian yang Engkau berikan”.
[25]
Kemudian salah seorang dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam keadaan tersipu-sipu sambil berkata:” Sebenarnya bapaku menjemputmu untuk membalas budimu memberi minum binatang ternak kami”. Maka ketika Musa datang mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku (mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: “Janganlah engkau bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu “.
[26]
Salah seorang di antara perempuan yang berdua itu berkata: “Wahai ayah, ambilah dia memjadi orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah”.
[27]
Bapa perempuan itu berkata (kepada Musa): “Aku hendak mengahwinkanmu dengan salah seorang dari dua anak perempuanku ini, dengan syarat bahawa engkau bekerja denganku selama delapan tahun; dalam pada itu, jika engkau genapkan menjadi sepuluh tahun, maka yang demikian itu adalah dari kerelaanmu sendiri. Dan (ingatlah) aku tidak bertujuan hendak menyusahkanmu; engkau akan dapati aku Insya Allah, dari orang-orang yang baik layanannya”.
[28]
Musa menjawab: “Perjanjian itu adalah antaraku denganmu (tetap dihormati bersama); yang mana sahaja dari dua tempoh itu yang aku tunaikan, maka janganlah hendaknya aku disalahkan. Dan Allah jualah menjadi Pengawas terhadap apa yang kita katakan itu”.


Kesepuluh-puluh muwasafat muslim ini digenerate dr ayat2 di atas..so, untuk uji kefahaman kita semua, cuba cari setiap ayat yg reflectkan setiap muwasafat diatas..jomjomjom!


piousISsoleh
~bisakah ku gapai~

1 comment:

Ahmad Zaim said...

mohon utk copy yer..

...tq...

...mengarut...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...