Monday, August 15, 2011

...Renungan Ramadhan 15...


Renungan Ramadhan 15

Assalamu alaikum warahmatullah,

Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Sifat pemurah merupakan salah satu daripada sifat-sifat orang beriman dan lebih-lebih
lagi oleh kerana bulan Ramadhan merupakan bulan kebajikan, maka sifat pemurah telah
menjadi lebih terserlah. Rasulullah (saw) yang menjadi ikutan kita telah memberikan
contoh yang terbaik dalam hal ini. Kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan berlipat
ganda dibanding bulan-bulan lainnya, sebagaimana kemurahan Tuhannya berlipat ganda
pada bulan ini. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas (r.a.) bahwa:

“Nabi (saw) adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan
Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al-Qur’an. Jibril
menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-
Qur’an. Rasulullah (saw) ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada
angin yang berhembus.”
(hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kedermawanan adalah sifat murah hati dan banyak memberi. Allah pun bersifat Maha
Pemurah, Allah Ta’ala Maha Pemurah, kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktuwaktu
tertentu seperti bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah saat Allah berderma kepada para hamba-Nya dengan rahmat,
ampunan dan pembebasan dari api Neraka, terutama pada Lailatul Qadar Allah Ta’ala
melimpahkan kasih-Nya kepada para hamba-Nya yang bersifat kasih, maka barangsiapa
berderma kepada para hamba Allah niscaya Allah Maha Pemurah kepadanya dengan
anugerah dan kebaikan.

Membantu orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat, agar
memperoleh pahala seperti pahala mereka; sebagaimana siapa yang membekali orang
yang berperang maka ia memperoleh seperti pahala orang yang berperang, dan siapa
yang menanggung dengan baik keluarga orang yang berperang maka ia memperoleh pula
seperti pahala orang yang berperang. Dinyatakan dalam hadits Zaid bin Khalid dari
Nabi (saw) beliau bersabda:

“Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala
orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya. “
(hadis Riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi).

Puasa dan sedekah bila dikerjakan bersama-sama merupakan sebab masuk Surga.
Dinyatakan dalam hadis Ali radhiallahu ‘anhu, bahawa Nabi(saw) bersabda:

“Sungguh di Surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari
dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. 

“ Maka berdirilah kepada beliau
seorang Arab Badui seraya berkata: Untuk siapakah ruangan-ruangan itu wahai
Rasulullah,?jawab beliau: “Untuk siapa saja yang berkata baik, memberi makan, selalu
berpuasa dan shalat malam ketika orang-orang dalam keadaan tidur. “
(Hadis Riwayat. At-Tirmidzi dan Abu Isa berkata, hadits ini gharib)

Puasa dan sedekah bila dikerjakan bersama-sama lebih dapat menghapuskan dosa-dosa
dan menjauhkan dari api Neraka Jahannam, terutama jika ditambah lagi shalat malam.
Dinyatakan dalam sebuah hadis bahwa Nabi (saw) bersabda:

“Puasa itu perisai dan benteng kokoh yang melindungi seseorang dari api Neraka”.
(Hadis riwayat Ahmad)

Dalam hadis lain, dari Mu’adz(ra) bahawa Rasulullah (SAW) bersabda:

“Sedekah dan shalat seseorang di tengah malam dapat menghapuskan dosa sebagaimana
air memadamkan api”
(Hadis riwayat At-Tirmidzi)

Kita maklum bahawa adalah sukar untuk menjaga puasa yang sempurna. Biasanya tentu
terdapat kesilapan atau kekurangan. Maka sedekahlah yang bakal menampung
kekurangan atau ketidak-sempurnaan ini.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keikhlasan untuk beramal


p/s: dicopy dari Renungan Ramadhan tulisan Dr. Hj. Omar bin Yaakob


No comments:

...tq...

...mengarut...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...